Logo Zephyrnet

Pengembangan AGI: Inti dari AI Masa Depan, Visi Zhu Songchun

Tanggal:

Zhu Songchun, tokoh kunci dalam penelitian AGI, menekankan pentingnya 'hati' yang mirip manusia dalam AI dan peran penting talenta dalam persaingan teknologi global.

Di era di mana kecerdasan buatan (AI) telah merasuki setiap aspek masyarakat, pencarian General Artificial Intelligence (AGI) telah menjadi perlombaan global, dan Tiongkok memposisikan dirinya sebagai yang terdepan. AGI, sejenis AI yang dirancang untuk memahami, mempelajari, dan menerapkan pengetahuan dalam berbagai tugas, merupakan lompatan berikutnya dalam evolusi sistem cerdas.

Pada sesi kedua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) ke-14, Zhu Songchun, anggota CPPCC dan direktur Institut Kecerdasan Buatan Umum Beijing, menekankan bahwa kunci untuk menguasai AGI tidak hanya terletak pada algoritma dan daya komputasi, namun pada menumbuhkan 'hati' terhadap mesin. 'Hati' metaforis ini mewakili perkembangan AI yang dapat berinteraksi dengan cara yang lebih manusiawi dan penuh empati, mengubah cara mesin melayani masyarakat.

Peluncuran “Tongtong,” AGI pertama di dunia yang dipersonifikasikan sebagai seorang gadis kecil, pada akhir bulan Januari di Beijing, merupakan bukti kemajuan yang telah dicapai. Zhu membayangkan AGI seperti Tongtong pada akhirnya akan menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari, mengatasi tantangan seperti perawatan lansia dengan menyediakan layanan yang lebih dari sekedar fungsi untuk menawarkan persahabatan yang penuh kasih.

Fokus Zhu pada bakat sebagai faktor penting dalam memenangkan persaingan teknologi global tercermin dalam upayanya untuk membina generasi baru spesialis AI. Selama tiga tahun terakhir, ia telah memulai kelas eksperimen AGI di Universitas Peking dan Universitas Tsinghua, mengumpulkan para pemikir muda paling cerdas di negara ini. Didukung oleh Kementerian Pendidikan, “Rencana Tong” – sebuah program pelatihan doktoral bersama di AGI – telah diperluas hingga mencakup delapan universitas, sehingga membina kekuatan nasional yang strategis di bidang tersebut.

Ketika Tiongkok terus berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan AI, keyakinan Zhu terhadap jalur teknologi unik yang sesuai dengan kondisi negaranya tidak tergoyahkan. Ia percaya pada pertumbuhan AGI yang aman dan bermanfaat, serta berpotensi memberikan kontribusi signifikan bagi kemanusiaan.

Komunitas internasional memperhatikan dengan cermat Tiongkok memajukan inisiatif AGI-nya. Dengan pertimbangan etis dan tata kelola AI yang sedang hangat diperdebatkan, pengembangan sistem AGI seperti Tongtong menimbulkan pertanyaan penting tentang hubungan masa depan antara manusia dan mesin.

Integrasi AI ke dalam berbagai sektor, termasuk keuangan, layanan kesehatan, dan transportasi, sudah berlangsung, dengan teknologi blockchain yang sering kali memainkan peran pendukung dalam mengamankan operasi AI. Seiring kemajuan AGI, konvergensinya dengan blockchain berpotensi menghasilkan aplikasi AI yang lebih kuat, transparan, dan aman.

Lanskap yang berkembang ini menyoroti perlunya pendekatan multidisiplin dalam pengembangan AI, yang merupakan titik temu antara teknologi, etika, dan kebijakan. Dengan tokoh-tokoh seperti Zhu Songchun yang mengarahkan pembicaraan, dunia mungkin berada di titik puncak revolusi AI yang lebih mengutamakan 'hati' dan juga 'pikiran' dari teknologi yang kita ciptakan.

Ketika kami terus mengamati dan melaporkan perkembangan ini, jelas bahwa AGI tidak hanya mewakili kemajuan teknologi tetapi juga perubahan paradigma dalam interaksi kita dengan mesin. Perjalanan menuju penciptaan AI dengan 'hati' tentu saja rumit dan menantang, namun ini adalah perjalanan yang dapat mendefinisikan kembali esensi inovasi dan kerja sama di era digital.

Sumber gambar: Shutterstock

tempat_img

Intelijen Terbaru

tempat_img